PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI DAN KOMUNIKASI
DALAM
PERSPEKTIF ISLAM
Tugas ini Diajukkan untuk Memenuhi Nilai Ujian Akhir Semester
Pada
Mata Kuliah Perkembangan Teknologi dan Komunikasi
Disusun
oleh:
Dilla Fadillah
1209406009
Humas
A / VI
JURUSAN HUMAS
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN
GUNUNG DJATI
BANDUNG
2012
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR
BAB
I PENDAHULUAN
BAB
II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Teknologi Komunikasi
2.2
Sejarah Penerapan Teknologi Dalam
Peradaban Islam
2.3
Cara Pandang Barat Terhadap Teknologi
2.4
Perspektif Islam
terhadap Perkembangan Teknologi dan Komunikasi
2.5 Facebook Dalam
Pandangan Islam
BAB
III KESIMPULAN
REFERENSI
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur saya panjatkan kepada Ilahi Rabbi Allah SWT , atas Rahmat dan
Karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam selalu
tercurah kepada Nabi akhir zaman Muhammad SAW.
Kedua
saya ucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu Perkembangan Teknologi dan
Komunikasi yang telah memberikan
ilmu,bimbingan dan arahan kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul:”PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DALAM PERSEPSI ISLAM” .
Dengan
selesainya makalah ini semoga dapat memberikan ilmu yang bermanfaat bagi yang
membaca pada umumnya dan bagi penulis khususnya. Serta dapat mengambil
nilai-nilai positif di dalam nya .
Penulis menyadari
bahwa makalah ini jauh dari sempurna karena saya masih dalam tahap pembelajaran
, oleh karena itu penulis membutuhkan kritik dan saran dari rekan pembaca
maupun dari dosen mata kuliah ini sehingga saya bisa mengambil pelajaran dan
membuat makalah dengan baik dikesempatan selanjutnya.
Bandung, 6 Juni 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Seiring
dengan perkembangan zaman, masyarakat sekarang ini dapat dikategorikan sebagai
masyarakat informasi yaitu masyarakat yang peka terhadap informasi . dunia kita
sekarang ini juga dikenal dengan istilah “global village” (kampung global).
Semakin meningkatnya keburuhan manusia akan informasi, maka akan semakin
meningkat pula kebutuhan manusia akan teknologi. Karena pada hakikatnya
teknologi merupakan wujud material budaya manusia yang seiring dengan
perkembangan zaman menjadi semakin kompleks .
Teknologi
diciptakan untuk memudahkan manusia melakukan berbagai aktivitasnya . teknologi berkembang sangat pesat, dari suatu peradaban
ke peradaban berikutnya. Semakin hari teknologi dapat merealisasikan ide-ide
kreatif manusia dalam bentuk yang konkrit ,khususnya dibidang komunikasi.
Dengan teknologi, manusia bisa berkomunikasi dari jarak ribuan bahkan jutaan
kilometer secara langsung.
Dari
berbagau fenomena yang muncul karena perkembangan teknologi dan komuikasi, maka
timbul pertanyaan, adakah implikasi kecanggihan teknologi dan komunikasi pada
pendidikan Islam? Jika ada, seberapa
besar pengaruhnya? Dan bagaimana pula perspektif Islam terhadap perkembangan
teknologi dan komunikasi? Makalah ini akan mencoba membahas implikasi kemajuan
teknologi komunikasi terhadap pendidikan Islam, serta bagaimana pula perspektif
islam terhadap perkembangan teknologi dan komunikasi.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Teknologi Komunikasi
Teknologi komunikasi
adalah peralatan perangkat keras (hardware) dalam sebuah struktur organisasi
yang mengandung nilai-nilai sosial, yang memungkinkan setiap individu
mengumpulkan, memproses, dan saling tukar menukar informasi dengan
individu-individu lainnya.
Yang mendasari sesuatu hal dapat digolongkan kedalam teknologi komunikasi adalah :
1. Teknologi komunikasi dapat di implementasikan dalam suatu alat
Yang mendasari sesuatu hal dapat digolongkan kedalam teknologi komunikasi adalah :
1. Teknologi komunikasi dapat di implementasikan dalam suatu alat
2. Teknologi
komunikasi dilahirkan oleh sebuah struktur sosial,ekonomi dan politik
3. Teknologi komunikasi membawa nilai yang berasal dari struktur ekonomi , sosial dan politik tertentu
3. Teknologi komunikasi membawa nilai yang berasal dari struktur ekonomi , sosial dan politik tertentu
4. Teknologi
komunikasi meningkatkan kemampuan indera manusia terutama kemampuan mendengar
dan melihat.
PERBEDAAN TEKNOLOGI
KOMUNIKASI DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI
Teknologi informasi lebih ditekankan pada hasil data yang diperoleh sedangkan pada teknologi komunikasi ditekankan pada bagaimana suatu hasil data dapat disalurkan, disebarkan dan disampaikan ke tempat tujuan.
Teknologi informasi lebih ditekankan pada hasil data yang diperoleh sedangkan pada teknologi komunikasi ditekankan pada bagaimana suatu hasil data dapat disalurkan, disebarkan dan disampaikan ke tempat tujuan.
Teknologi informasi
berkembang cepat dengan meningkatnya perkembangan komputer dengan piranti
pendukungnya serta perkembangan teknologi komunikasi yang ada.
Teknologi komunikasi berkembang cepat dengan meningkatnya perkembangan teknologi elektronika, sistem transmisi dan sistem modulasi, sehingga suatu informasi dapat disampaikan dengan cepat dan tepat.
Teknologi komunikasi berkembang cepat dengan meningkatnya perkembangan teknologi elektronika, sistem transmisi dan sistem modulasi, sehingga suatu informasi dapat disampaikan dengan cepat dan tepat.
2.2
Sejarah Penerapan
Teknologi Dalam Peradaban Islam
Di era keemasan Islam, para cendekiawan Muslim
telah mengelompokkan ilmu-ilmu yang bersifat teknologis sebagai berikut; ilmu
jenis-jenis bangunan, ilmu optik, ilmu pembakaran cermin, ilmu tentang pusat
gravitasi, ilmu pengukuran dan pemetaan, ilmu tentang sungai dan kanal,
ilmu jembatan, ilmu tentang mesin kerek, ilmu tentang mesin-mesin militer serta
ilmu pencarian sumber air tersembunyi. Para penguasa dan masyarakat di
zaman kekhalifahan Islam menempatkan para rekayasawan (engineer) dalam
posisi yang tinggi dan terhormat. Mereka diberi gelar muhandis. Banyak
di antara ilmuwan Muslim, pada masa itu, yang juga merangkap sebagai
rekayasawan.
Al-Kindi, misalnya, selain dikenal sebagai
fisikawan dan ahli metalurgi adalah seorang
rekayasawan. Selain itu, al-Razi juga yang populer sebagai seorang ahli
kimia juga berperan sebagai rekayasawan. Al-Biruni yang masyhur sebagai seorang
astronom dan fisikawan juga seorang rekayasawan.
Selain itu, peradaban Islam juga telah mengenal
ilmu navigasi, ilmu tentang jam, ilmu tentang timbangan dan pengkuran serta
ilmu tentang alat-alat genial. Menurut al-Hassan, teknik mesin dan teknik sipil
yang digolongkan sebagai ilmu matematika, bukan satu-satunya subyek teknologis
yang dikelompokkan sebagai sains. Para ilmuwan Muslim memberi perhatian pada
semua jenis pengetahuan praktis, mengklasifikasi ilmu-ilmu terapan dan
subyek-subyek teknologis berdampingan dengan telaah-telaah teoritis,”
ungkap Ahmad Y al-Hassan dan Donald R Hill dalamIslamic
Technology: An Illustrated History. Sejumlah kitab dan risalah yang
ditulis para ilmuwan Muslim tercatat telah mengklasifikasi ilmu-ilmu terapan
dan teknologis. Menurut al-Hassan, hal itu dapat dilihat dalam sederet buku
atau kitab karya cendikiawan Muslim, seperti; Mafatih al-Ulum, karya
al-Khuwarizmi; Ihsa al-Ulum (Penghitungan Ilmu-ilmu) karya
al-Farabi, Kitab al-Najat, (Buku Penyelamatan) karya
Ibnu Sina dan buku-buku lainnya.
Para rekayasawan Muslim telah berhasil
membangun sederet karya besar dalam bidang teknik sipil berupa; bendungan,
jembatan, penerangan jalan umum, irigasi, hingga gedung pencakar langit.
Sejarah membuktikan, di era keemasannya, peradaban Islam telah mampu membangun
bendungan jembatan (bridge dam). Bendung jembatan itu digunakan untuk
menggerakkan roda air yang bekerja dengan mekanisme peningkatan air. Bendungan
jembatan pertama dibangun di Dezful, Iran.
Bendung jembatan itu mampu menggelontorkan 50
kubik air untuk menyuplai kebutuhan masyarakat Muslim di kota itu. Setelah
muncul di Dezful, Iran bendung jembatan juga muncul di kota-kota lainnya di
dunia Islam. Sehingga, masyarakat Muslim pada masa itu tidak mengalami
kesulitan untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Selain itu, di era kekhalifahan para insinyur
Muslim juga sudah mampu membangun bendungan pengatur air diversion dam.
Bendungan ini digunakan untuk mengatur atau mengalihkan arus air. Bendungan
pengatur air itu pertama kali dibangun insinyur Muslim di Sungai Uzaym yang
terletak di Jabal Hamrin, Irak. Setelah itu, bendungan semacam itu pun banyak
dibangun di kota dan negeri lain di dunia Islam.
Pencapaian lainnya yang berhasil ditorehkan
insinyur Islam dalam bidang teknik sipil adalah pembangunan penerangan jalan
umum. Lampu penerangan jalan umum pertama kali dibangun oleh kekhalifahan
Islam, khususnya di Cordoba. Pada masa kejayaannya, pada malam hari jalan-jalan
yang mulus di kota peradaban Muslim yang berada di benua Eropa itu bertaburkan
cahaya.
Selain dikenal bertabur
cahaya di waktu malam, kota-kota peradaban Islam pun dikenal sangat bersih.
Ternyata, pada masa itu para insinyur Muslim sudah mampu menciptakan sarana
pengumpul sampah, berupa kontainer. Sesuatu yang belum pernah ada dalam
peradaban manusia sebelumnya
2.3 Cara
Pandang Barat Terhadap Teknologi
Menurut catatan sejarah, bangsa Barat berhasil
mengambil khazanah ilmu pengetahuan yang telah dikembangkan lebih dahulu oleh
kaum muslimin. Kemudian mereka mengembangkannya di atas paham materialisme tanpa
mengindahkan lagi nilai-nilai Islam sehingga terjadilah perubahan total sampai
akhirnya terlepas dari sendi-sendi kebenaran.
Para ilmuwan Barat dari abad ke abad kian
mendewa-dewakan rasionalitas bahkan telah menuhankan ilmu dan teknologi sebagai
kekuatan hidupnya. Mereka menyangka bahwa dengan iptek mereka pasti bisa
mencapai apa saja yang ada di bumi ini dan merasa dirinya kuasa pula
menundukkan langit bahkan mengira akan dapat menundukkan segala yang ada di
bumi dn langit.
Tokoh-tokoh mereka merasa mempunyai hak untuk
memaksakan ilmu pengetahuan dan teknologinya itu kepada semua yang ada di bumi
agar mereka bisa mendikte dan memberi keputusan terhadap segala permasalahan di
dunia. Sebenarnya masyarakat Barat itu patut dikasihani karena akibat kesombongannya
itu mereka lupa bahwa manusia betapapun tingg kepandaiannya hanya bisa
mengetahui kulit luar atau hal-hal yang lahiriah saja dari kehidupan semesta
alam.
Mereka lupa bahwasanya manusia hanya diberi ilmu
pengetahuan yang sedikit dari kemahaluasan ilmu Allah. Di atas orang pintar ada
lagi yang lebih pintar. Dan sungguh Allah SWT benci kepada orang yang hanya
tahu tentang dunia tetapi bodoh tentang kebenaran yang ada di dalamnya.
2.4 Perspektif Islam terhadap Perkembangan
Teknologi dan Komunikasi
Peradaban Islam sangat berbeda dengan Yunani,
Romawi dan Byzantium dalam memandang teknologi. Para cendekiawan Muslim
di era kekhalifahan menganggap teknologi sebagai sebuah cabang ilmu pengetahuan
yang sah. Fakta itu terungkap berdasarkan pengamatan para sejarawan sains
Barat di era modern terhadap sejarah sains di Abad Pertengahan.
Demikian pula ajaran Islam ia tidak akan
bertentangan dengan teori-teori pemikiran modern yang teratur dan lurus dan
analisa-analisa yang teliti dan obyekitf. Dalam pandangan Islam menurut hukum
asalnya segala sesuatu itu adalah mubah termasuk segala apa yang disajikan oleh
berbagai peradaban baik yang lama ataupun yang baru. Semua itu sebagaimana
diajarkan oleh Islam tidak ada yang hukumnya haram kecuali jika terdapat nash atau
dalil yang tegas dan pasti mengherankannya. Bukanlah Alquran sendiri telah
menegaskan bahwa agama Islam bukanlah agma yang sempit? Allah SWT telah
berfirman yang artinya “Di sekali-kali tidak menjadikan kamu dalam
agama suatu kesempitan.” .
Kemajuan teknologi modern yang begitu pesat
telah memasyarakatkan produk-produk teknologi canggih seperti Radio, televisi,
internet, alat-alat komunikasi dan barang-barang mewah lainnya serta menawarkan
aneka jenis hiburan bagi tiap orang tua, kaum muda, atau anak-anak. Namun
tentunya alat-alat itu tidak bertanggung jawab atas apa yang diakibatkannya.
Justru di atas pundak manusianyalah terletak semua tanggung jawab itu. Sebab
adanya pelbagai media informasi dan alat-alat canggih yang dimiliki dunia saat
ini dapat berbuat apa saja kiranya faktor manusianyalah yang menentukan
operasionalnya. Adakalanya menjadi manfaat yaitu manakala manusia menggunakan
dengan baik dan tepat. Tetapi dapat pula mendatangkan dosa dan malapetaka
manakala manusia menggunakannya untuk mengumbar hawa nafsu dan kesenangan
semata.
Kemajuan teknologi dalam dunia kedokteran juga
patut untuk kita apresisai secara kritis; proses cloning (bayi tabung)
misalnya, telah mendapat tanggapan beragam dari para ulama; Sebagian
kelompok agamawan menolak fertilisasi in vitro pada manusia
karena mereka meyakini bahwa kegiatan tersebut sama artinya mempermainkan Tuhan
yang merupakan Sang Pencipta. Juga banyak kalangan menganggap bahwa
pengklonan manusia secara utuh tidak bisa dilakukan sebab ini dapat dianggap
sebagai “intervensi” karya Ilahi.
Sebaliknya,
Sheikh Mohammad Hussein Fadlallah, seorang pemandu spiritual muslim
fundamentalis dari Lebanon berpendapat, adalah salah jika menganggap kloning
adalah suatu intervensi karya Ilahi. Peneliti dianggapnya tidak
menciptakan sesuatu yang baru. Mereka hanya menemukan suatu hukum yang
baru bagi ormanisme, sama seperti ketika mereka menemukan fertilisasi in vitro
dan transplantasi organ Professor Abdulaziz Sachedina dari Universitas Virginia
mengemukakan bahwa Allah adalah kreator terbaik. Manusia dapat saja
melakukan intervensi dalam pekerjaan alami, termasuk pada awal perkembangan
embrio untuk meningkatkan kesehatan atau embrio splitting untuk
meningkatkan peluang terjadinya kehamilan, namun perlu diingat, Allahlah Sang
pemberi hidup (Sachedina, 2001).
Di sinilah Islam sebagai agama paripurna yang
mampu memberikan petunjuk bagi manusia. Ini semua tidak lepas dari karakter
agama Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin. Memang dalam abad
teknologi dan era globalisasi ini umat Islam hendaklah melakukan
langkah-langkah strategis dengan meningkatkan pembinaan sumber daya manusia
guna mewujudkan kualitas iman dan takwa serta tidak ketinggalan di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi.
2.5. Facebook Dalam pandangan Islam
Facebook adalah
sebuah kata yang tidak asing lagi di telinga masyarakat kita pada saat ini,hal
ini di karenakan sudah merebaknya informasi di masyarakat kita baik melalui
media cetak maupun elektronik,bahkan baru2 ini yang lagi trend adalah berita
tentang dampak negative
dari penggunaan Facebook pada kalangan pelajar,bahkan ada
beberapa pelajar yang hilang karena habis kenalan dengan seseorang yang ada di
facebook tersebut.
Disamping dampak negative ternyata facebook juga ada dampak
positifnya loe misalnya,ada beberapa orang yang kehilangan temannya yang sudah
lama sekali bahkan puluhan tahun dan setelah mereka mencari teman mereka di
jejaring social ini akhirnya dia bisa menemukan temannya yang sudah lama tidak
ketemu tersebut,contoh lainnya adalah penulis sendiri,saya mempunyai teman yang
dahulu sama2 tinggal dalam satu pesantren dengan saya,setelah kita sama2 tamat
dari pesantren kita telah kehilangan kontak kurang lebih selama 4
tahun,akhirnya setelah saya cari di jejaring social saya bisa menemukan temen
saya itu,alhamdulilah.
Kalau kita berbicara teknologi tentunya ada 2 sisi yang bisa
kita soroti baik itu dampak positif maupun dampak negative tinggal kita
bagaimana memanaj-nya saja,sebenarnya tujuan awal dari facebook sendiri itu
sebagai jejaring social untuk mempererat tali silaturahmi,Cuma dalam
perkembangannya banyak di salah gunakan oleh beberapa oknum yang tidak
bertanggung jawab,jadi intinya kita boleh2 saja menggunakan teknologi asalkan
di gunakan untuk kegiatan2 yang positif.
Kaitannya dengan facebook,dalam islam kita di perintahkan
untuk silaturahim atau membentuk suatu jaringan (network dalam istilah modern)
sebanyak-banyaknya ya tentunya untuk hal yang positif donk sesuai sabda nabi
SAW:”waman kana yu”minu billahi walyaumil akhiri falyasil rokhimah”
barang siapa saja yang mengimani allah dan hari akhir maka hendaklah menyambung
tali silaturahmi (HR Al-Bukhori Dan Muslim)
Dari hadits sohih tersebut dapat di simpulkan bahwa kita
sah-sah saja bermain facebook asalkan niat dan tujuan kita untuk men yambung
tali silaturahmi antara sesama muslim,oleh karena itu buat sahabat2 muslim yang
seiman marilah kita gunakan teknologi yang ada untuk kemslahatan umat serta
sebagai wadah untuk berdakwah lewat dunia maya serta menunjukkan kepada dunia
bahwa islam adalah agama yang damai serta bener2 rohmatal lil-alamin.
BAB III
KESIMPULAN
Peradaban modern adalah hasil kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang gemilang yang telah dicapai oleh manusia setelah
diadakan penelitian yang tekun dan eksperimen yang mahal yang telah dilakukan
selama berabad-abad. Maka sudah sepantasnya kalau kemudian manusia menggunakan
penemuan-penemuannya itu guna meningkatkan taraf hidupnya. Kemajuan teknologi
secara umum telah banyak dinikmati oleh masyarakat luas dgn cara yang belum
pernah dirasakan bahkan oleh para raja dahulu kala.
Namun seiring dengan upaya meningkatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi kita pun harus jeli menentukan pilihan ini. Untuk
apakah semua kemajuan itu? Apakah sekadar untuk menuruti keinginan-keinginan
syahwat lalu tenggelam dalam kemewahan dunia hingga melupakan akhirat dan
menjadi pengikut-pengikut setan? Ataukah sebaliknya semua ilmu dan kemajuan itu
dicari untuk menegakkan syariat Allah guna memakmurkan bumi dan menegakkan
keadilan seperti yang dikehendaki Allah serta untuk meluruskan kehidupan dengan
berlandaskan pada kaidah moral Islam?
Ada banyak tantangan
yang harus kita jawab dengan pemikiran yang berwawasan jauh ke depan. Namun
terlepas dari problema dan kekhawatiran-kekhawatiran sebagaimana diuraikan di
atas kita sebagai umat Islam harus selalu optimis dan tetap bersyukur kepada
Allah SWT. Karena sungguhpun perubahan sosial dan tata nilai kehidupan yang
dibawa oleh arus westernisasi dan sekularisasi terus-menerus
menimpa dan menyerang masyarakat Islam tetapi kesadaran umat Islam untuk
membendung dampak-dampak negatif dari budaya Barat itu ternyata masih cukup
tinggi meskipun hanya segolongan kecil umat yaitu mereka yang tetap teguh untuk
menegakkan nilai-nilai Islam.
REFERENSI
Di akses
pada tanggal : 2 Juni 2012
Diakses pada tanggal : 2 Juni
2012
Diakses pada tanggal : 2 Juni
2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar